Jumat, 22 Mei 2009

botchan


buku yang ini juga baru aku tamatin beberapa hari lalu. sebenarnya masih nyisa dikit sih, tapi it's okay lah aku anggap udah selesai. hehehe:D

seperti yang udah bisa ditebak dari judulnya, cerita botchan dikarang oleh penulis jepang, namanya soseki. ceritanya bersetting di awal tahun 1900-an, sebelum masa restorasi meiji. di sini tokoh utamanya adalah seorang cowok (lupa namanya) yang nggak pernah akur sama keluarganya sendiri. dia cuman punya pembantu yang sayang banget sama dia bernama kiyo. waktu cowok ini tumbuh dewasa, dia masuk ke sekolah sains dan direkrut jadi guru di pedesaan. cowok ini pun harus berpisah dengan kiyo yang tinggal sama keponakannya di luar kota.

di sekolah pedesaan itu, cowok ini mendapatkan perlakuan yang nggak menyenangkan. bukan dari sesama guru, tapi dari murid2nya. sebagai guru matematika, memang cowok ini berwatak nggak sabaran dan gampang marah. jadilah suatu malam murid2nya ngerjain dia dengan masukin belalang2 ke dalam selimutnya. tentu aja dia marah besar. udah gitu, sering juga dia diledek2in cuman gara2 makan mie tempura 4 mangkok dan makan dango.

makin lama si guru ini makin sebel sama lingkungan sekitarnya. dia berusaha melakukan perubahan, tapi enggak dapet dukungan dari guru2 lain. suatu hari dia juga diusir dari asrama dan harus mencari tempat tinggal lain dengan makanan yang kurang layak, karena gajinya juga sangat sedikit. belum lagi dia juga udah lama nggak ketemu sama kiyo yang sayang sama dia. pendek kata, kehidupannya nggak keurus.

cerita yang ditulis soseki ini sebenarnya menarik, cuman mesti nahan baca soalnya paragrafnya panjang2 dan jarang ada percakapan. kebanyakan ya kayak narasi aja gitu, lain dengan kalo kita baca harry potter atau semacamnya. lagian mungkin ada beberapa budaya jepang lama yang nggak kita mengerti. satu lagi, botchan dimaksudkan sebagai buku komedi, tapi aku kok gak nemu ya di mana lucunya. ya itulah, mungkin lucunya aku dengan lucunya orang jepang beda.

aku juga terganggu dengan pola pikirnya si guru ini yang kadang terlalu aneh dan gak baik, misalnya aja waktu dia memberi julukan pada semua rekan guru. jadi dia nggak pernah manggil nama, tapi pake julukan, misalnya si kemeja merah, si labu, dll. sedikit banyak emang kepribadian dia mirip sama aku, tapi aku nggak sampe ngasih julukan sama orang2 sih. silakan baca ya kalau berminat:)



image credit to this site.

0 comments: