Rabu, 25 November 2009

love in the time of cholera



seberapa lama cinta bisa bertahan? itu yang jadi premis utama film romantis yang diangkat dari novel ini. sama seperti jutaan orang di dunia lainnya yang (beruntung) bisa dapet pasangan, ceritanya fermina urbino dan florentino ariza saling kejatuhan cinta. berbeda dengan fermina yang anak juragan kaya, florentino biasa2 aja. hal ini bikin ayahnya fermina setengah mati berusaha memisahkan mereka.

pertamanya mereka cuman surat2an lewat pembantunya masing2. lama kelamaan ketika ayahnya fermina udah curiga, fermina malah dipindahin ke luar kota dan disuruh nikah sama seorang dokter yang nggak kalah ganteng. florentino yang putus asa malah berbalik jadi playboy dan berusaha tidur sama sebanyak mungkin cewek. malahan nama cewek2 yang udah berhasil dia perdaya dicatatin namanya satu persatu. sambil berprofesi sebagai playboy, florentino yang jago bikin puisi dan surat cinta juga berprofesi sebagai penulis surat cinta buat orang2 yang buta huruf.

semakin florentino berhubungan dengan banyak cewek, semakin benci fermina sama dia. ironis banget ngeliat mereka yang awalnya cinta mati jadi benci mati. fermina makin harmonis sama suaminya dan bahkan mereka udah punya anak. sementara itu, dalam rentang beberapa puluh tahun florentino nggak nikah sama sekali sampe suatu hari suaminya fermina meninggal karena jatuh dari pohon. fermina malah marah besar waktu ngeliat florentino dateng ke upacara pemakaman suaminya. tapi setelah minta maaf dengan berbagai alasan akhirnya mereka bisa menghabiskan masa tua mereka berdua.

kalo diliat2, film ini indah dan artistik banget. maklum latarnya kan amerika tahun 1800an dan beberapa adegan diambil di atas kapal dan di pelabuhan sungai mississippi. kapal kincir sampingnya itu lho, jadi gambaran yang lebih jelas tentang musibah tenggelamnya sultana. halah, jadi ngelantur. dengan judul yang ada kata 'cholera'nya, harusnya film ini bisa menggambarkan lebih banyak tentang bagaimana wabah kolera yang lagi merajalela waktu mereka pacaran dulu, eh koleranya malah cuman sedikit. satu lagi, karena rentang ceritanya sekitar 50 tahun, tokoh2 yang tadinya muda harus dipermak jadi tua. sayang banget ferminanya masih keliatan mulus2 aja meskipun udah jadi nenek2 umur 70an. kalo florentinonya sih keliatan tua.

film yang dibuat tahun 2007 ini diperkuat oleh aktor javier bardem sebagai florentino ariza dan aktris giovanna mezzogiorno sebagai fermina urbino. nggak ada penampilan lain yang mencolok selain mereka berdua sebagai tokoh utama. kualitas akting bardem juga kayaknya biasa2 aja, soalnya aku lebih ngena sama dia di no country for old man. siapa yang bisa ngelupain javier bardem berperan sebagai pembunuh bayaran sadis dengan senjata tabung oksigen di sana? bahkan perannya di vicky cristina barcelona pun lewat.


0 comments: