Kamis, 23 Juli 2009

true blood season 1



serial tv ini emang tayang lebih dulu dari twilight tahun 2008 kemaren, tapi bisa dibilang ceritanya mirip twilight untuk orang dewasa. pertama kali denger tentang serial true blood dari majalah atau internet aku lupa, yang jelas aku langsung tertarik banget dan langsung berburu serial ini. berhubung di youtube nggak ada, aku jadinya harus mesen online.

cerita serial ini berkisar antara tokoh utamanya, sookie stackhouse, kakaknya, dan temen2nya serta cowok vampirnya. ketika itu, para vampir diceritakan udah mulai keluar dari peti alias go public. mereka udah terang2an menyatakan diri mereka ada dan dengan santainya berbaur sama manusia. manusia nggak perlu takut, karena sekarang udah diproduksi darah sintetis yang rasa dan nutrisinya mirip banget sama darah manusia sungguhan, namanya trublood. para vampir cukup minum sebotol trublood dan mereka harusnya udah kenyang, kecuali kalo vampirnya bandel dan maunya ngebunuh manusia aja. selain itu, vampir juga sekarang malah diburu manusia. manusia memburu vampir buat ngambil darah mereka yang berkhasiat menambah gairah dan stamina.

sookie sendiri bukan cewek biasa. dia bisa baca denger pikiran orang (mirip banget sama edward cullen). sehari2 sookie bekerja di sebuah kafe sama temen2nya. suatu hari, seorang vampir dateng buat makan di kafe itu. tentu aja sookie seneng dan tertarik banget karena baru sekali itu kafe mereka didatengin sama vampir. untung vampirnya vampir baik dan menurut sookie sangat tampan. dalam suatu insiden, sookie nyelamatin vampir yang diketahui bernama bill compton itu dari manusia2 yang mau ngambil darahnya. sejak itu mereka jadi deket dan semua keluarga dan sahabat2 neneknya sookie tertarik banget sama bill.

sebagai pasangan manusia-vampir, tentu aja nggak semua orang setuju sama hubungan sookie dan bill. temen2 sookie kuatir kalo suatu hari nanti sookie bakalan digigit, tapi sookie yakin kalo bill bener2 vampir baik. tapi, tetep aja hubungan mereka kayaknya nggak pernah berjalan lancar. di akhir musim, bill terpaksa membunuh seorang vampir yang mau gigit sookie. karena itu bill kemudian disidang dan dihukum untuk menciptakan vampir baru.

selain masalah asmara sookie dan bill, masih ada juga beberapa sub plot lain. misalnya aja, cerita tentang jason, kakaknya sookie, yang asli playboy dan suka tidur sama sembarang cewek. dia memburu darah vampir buat menambah staminanya dengan segala cara. jason akhirnya kena masalah ketika semua cewek yang tidur sama dia ditemukan tewas. selain jason, ada juga sub plot tentang sam, bosnya sookie, yang ternyata jatuh cinta sama sookie dari dulu. ternyata dia juga seorang shape shifter (sejenis animagus) dan hampir berurusan sama polisi. akhir2nya, sam malah pacaran sama tara, sahabatnya sookie. tara juga punya masalah sendiri, berantem terus sama ibunya dan dibilang kerasukan setan.

dari sisi pemainnya nggak terlalu banyak nama2 besar sih, cuman ada anna paquin yang jadi sookie dan ryan kwanten yang jadi jason. tau kan anna paquin? dia biasa kita liat di franchise x-men sebagai rogue. ryan kwanten kalo nggak salah dulunya aktor disney, pernah main di film flicka dan dead silence. aku juga heran kok ryan kwanten bisa jadi jason yang bener2 playboy dan suka begituan. bill compton si vampir ganteng sendiri diperankan oleh stephen moyer. wajahnya sih menurutku jauh kalo dibandingin sama pattinson, tapi pucet2nya ya bolehlah sebagai orang yang udah mati seratus taun lebih.

dari sisi cerita emang ada mirip2nya sama twilight seperti yang udah aku sebutin tadi. kalo anda seorang twilighters, pasti langsung ngeh deh di mana aja persamaannya waktu nonton true blood ini. bukan sesuatu hal yang buruk kok, soalnya serial ini juga diangkat dari novelnya sookie stackhouse.

sebagai serial tv, true blood udah menerima banyak penghargaan, termasuk emmy awards. menurutku emang pantes, soalnya serial ini dibuat dengan nggak ngasal. yang mau nonton sangat direkomendasikan lho, tapi inget ini buat 17 tahun ke atas aja. yang masih remaja, mending nonton twilight aja udah cukup. soalnya, banyak adegan yang butuh kebijaksanaan dalam menyikapinya.

0 comments: