Kamis, 03 September 2009

city of ember




film ini judulnya menurutku agak2 gimanaaaa gitu. emang di negara asalnya sana ember bukan berarti tempat air, tapi kok aneh aja ya ada kota yang namanya ember.

city of ember adalah tempat manusia hidup di bawah tanah karena di dunia yang kita tempati sekarang udah nggak aman lagi. karena mereka hidup di bawah tanah, sumber cahayanya adalah ribuan lampu yang digantung2 dan dihidupkan oleh sebuah generator listrik.

di ember, setelah lulus sekolah, anak2 belasan tahun langsung dipekerjakan. cara nentuin pekerjaannya adalah diundi. lina mayfleet, tokoh utama kita, dapet kerjaan sebagai pembawa pesan. doon harlow, temennya lina, dapet kerjaan sebagai tukang pipa. pertamanya mereka oke2 aja dengan kerjaan mereka, tapi keadaan kota yang sering mati listrik bikin semuanya jadi ketakutan. mereka penasaran apa yang sebenernya terjadi dengan generator listrik di ember.

melalui kotak rahasia yang dimiliki lina, mereka mendapatkan petunjuk jalan keluar dari ember. ternyata ayah lina dan doon dulunya pernah nyoba untuk keluar dari ember juga, tapi karena keluar dari ember itu melanggar hukum maka keduanya nggak pernah bilang2. lina pun penasaran untuk menyelidiki apa yang sebenernya terjadi. bersama doon, mereka kabur dari kejaran pengawal walikota yang jahat sampe akhirnya menemukan jalan keluar yang sebenernya dari ember.

karena mereka di bawah tanah, jalan keluarnya adalah lewat sungai2 bawah tanah yang alirannya deras. dengan perahu yang emang udah didesign untuk itu (dan banyak keberuntungan) akhirnya lina, doon, dan poppy adiknya lina berhasil sampe di atas tanah. gitu aja intinya.

lina mayfleet diperankan oleh saoirse ronan. cewek dengan akting keren ini pernah main bareng keira knightley di atonement, film bermutu yang dapet banyak penghargaan. selain saoirse ronan, film yang diangkat dari buku ini juga diperkuat bill murray yang jadi walikota jahat. selain mereka nggak ada lagi nama besar.

secara keseluruhan film ini biasa aja. emang sih nuansa kelam yang diciptakannya cukup berhasil menggambarkan kehidupan orang2 di bawah tanah, tapi kayaknya kurang greget aja gitu. seiring banyak bermunculannya cerita2 fantasi, city of ember jadi kalah saing. terbukti dengan perolehan box officenya yang cuman sekitar $7 juta. jadi, apa kelebihannya film ini? mungkin moral dari ceritanya, jangan sampe deh kita harus hidup di bawah tanah selama ratusan tahun kayak di embeeeeeeer.

0 comments: