Minggu, 06 September 2009

the final destination



mau liat sekelompok remaja mati dengan cara2 yang nggak wajar? teteup, di final destination tempatnya. di installment ke-4 ini judulnya emang nggak pake embel2 angka 4, entah kenapa dibikin sama kayak the fast and the furious yang nggak ada angka 4-nya. mungkin karena terlalu males nyari judul atau biar nggak keliatan kalo sekuelnya udah banyak. lho, star wars aja bisa sampe 6 dan liat aja tuh saw udah sampe brapa.

anyway, ceritanya nick, seorang cowok yang lagi nonton balap mobil (nascar, bukan formula 1) mendapat penglihatan kalo akan ada kecelakaan besar di lintasan dan berujung pada rubuhnya bangunan yang bakal membunuh banyak orang, termasuk mereka. dia pun segera ngajak temen2nya keluar, yang percaya sama dia ya selamat. anehnya, mereka yang seharusnya tewas dalam peristiwa itu kemudian tewas dalam kecelakaan2 aneh, bahkan terlalu nggak mungkin terjadi.

nick berusaha mengingat urutan mereka seharusnya tewas untuk menyelamatkan salah satu di antara mereka. kalau salah satu selamat, rangkaian kematian bisa diputus dan sisa orangnya bisa selamat. tapi, urutannya nick salah melulu. selalu di antara mereka ada yang tewas lagi karena urutannya salah. akhirnya (dengan segala keberuntungan) nick berhasil menyelamatkan pacar dan sahabatnya yang sedang nonton bioskop dari ledakan di belakang layar yang dalam penglihatannya bakalan membunuh mereka semua.

apakah persoalannya selesai sampe di situ dan mereka nggak bakalan dikejar2 kematian lagi? ntar dulu, karena seperti biasanya tokoh utama pun nggak bakalan selamat di final destination.

menurutku, filmnya overrated. film ini aslinya dirilis dalam format 3D, supaya adegan2 kematiannya jadi lebih manstap. tapi sepertinya nggak membantu kualitasnya sih, soalnya mungkin setelah tiga jilid final destination sebelumnya aku udah kenyang dengan formula yang kayak gini: ada seorang remaja yang dapet penglihatan, kecelakaan terjadi, temen2nya mati satu2, dan akhirnya dia sendiri yang mati. tamat. udah terlalu sering banget diulang. di filmnya yang keempat ini malah tambah parah. kalo di FD1 kan pertandanya masih lebih logis tuh, FD3 juga masih mending pertandanya dari foto. FD4 ini lebih mirip ke FD2 di mana tokoh utamanya dapet penglihatan2 kayak ngimpi doang.

satu lagi nih, nggak usah pusingin siapa pemerannya. nggak ada nama besar di sini. padahal sebelumnya di setiap jilid pasti paling nggak ada 1 atau 2 nama yang lumayan terkenal. terlepas dari siapa2 pemerannya, menurutku emang FD yang pertama masih yang terbaik sampe sekarang.

0 comments: